Tesis

Kadar Ion Magnesium dan Fosfat pada Pasien dengan Ventilasi Mekanis Invasif di Intensive Care Unit (ICU) dan Respiratory Intensive Care Unit (RICU) Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Tahun 2018 = The Blood Magnesium and Phosphate Ion Levels among Mechanically Ventilated Patients Treated at Intensive and Respiratory Intensive Care Unit in Persahabatan Hospital Jakarta, Indonesia.

Latar Belakang: Sistem pernapasan memiliki sistem yang panjang dan rumit sehingga banyak faktor yang dapat memengaruhi kemampuan bernapas. Beberapa elektrolit yang sering dianggap penting adalah natrium (Na + + ), kalium (K 2+ ), kalsium (Ca ) dan klorida - (Cl ). Selain itu, magnesium (Mg 2+ ) dan fosfat (PO 4 3-) juga penting dalam banyak proses, terutama pada tautan neuromuskular dan sel otot seperti adenosine triphosphate (ATP). Beberapa peneliti menemukan bahwa PO 4 3- memengaruhi kondisi klinis pasien dan keberhasilan penyapihan ventilasi mekanis invasif, meskipun Mg 2+ memberikan hasil yang tidak konsisten. Belum ada penelitian atau data mengenai Mg 2+ dan PO 4 3- dalam penyapihan ventilasi mekanis invasif di Indonesia hingga saat ini. Metode: Cross sectional dengan total sampling. Sampel darah vena diambil setelah masuk ICU / RICU di Rumah Sakit Umum Persahabatan. Sampel darah diambil hingga mencapai minimal 30 subjek (pilot study). Semua pasien yang ditemukan menggunakan ventilasi mekanis invasif dimasukkan ke dalam penelitian kecuali pasien dengan prosedur yang rumit (contoh: Avian influenza, tuberkulosis resisten obat). Sampel darah diperiksakan Mg 2+, fosfat anorganik (Pi) dan tes tambahan lainnya. Kegagalan dalam penyapihan didefinisikan sebagai intubasi ulang dalam 48 jam setelah ekstubasi atau gagal uji pernapasan spontan (SBT). Hasil: Dari 31 subjek yang dievaluasi, ada 3 pasien dengan kegagalan penyapihan. Nilai median Mg 2+ 0,5 (0,5-2,6) pada pasien yang berhasil disapih dan 0,6 (0,6-2,7) pada pasien dengan gagal sapih. Nilai rerata Pi adalah 4,21±1,17 pada pasien yang berhasil disapih dan 5,43±0,47 pada pasien yang gagal sapih. Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara keberhasilan penyapihan dan karakteristik pasien selain frekuensi nadi dan Ca 2+ , meskipun faktor perancu masih 2+ belum jelas. Nilai Mg yang rendah ditemukan pada 23 subjek, tidak ada nilai Pi yang rendah pada semua subjek, nilai Mg 2+ tinggi pada 1 subjek, nilai Pi tinggi pada 11 subjek dan lainnya dalam batas normal. Kesimpulan: Nilai median Mg 2+ pada kedua kelompok penyapihan (berhasil dan gagal) berada di bawah batas normal, yaitu 0,5 (0,52,6) dan 0,6 (0,6-2,7). Nilai rerata Pi pada kelompok penyapihan yang berhasil adalah 4,21±1,17 (dalam batas normal) dan kelompok penyapihan yang gagal adalah 5,43±0,47 (di atas nilai normal).
Kata kunci: Fosfat; magnesium; penyapihan; ventilasi mekanis invasive


Background: Magnesium (Mg2+) and phosphate (PO43-) are important during the musculoskeletal function by utilizing adenosine triphosphate (ATP) as its main energy source. Mechanical ventilator weaning is influenced by the drive, load and pump of respiratory ventilation. Studies have found the role of PO43- in respiratory ventilation and success rate of mechanical ventilator weaning. However, the role of Mg2+ in such process are inconsistent between studies. Methods: This cross-sectional study involved patients receiving mechanical ventilation by consecutive total sampling design. Vein blood samples were obtained from the patients immediately during intensive or respiratory intensive care unit admittance at Persahabatan Hospital Jakarta, Indonesia. The blood samples were analyzed for its Mg2+ and inorganic PO43- (Pi) levels. Patients showing improvement were weaned from mechanical ventilation. Failure-to-wean was defined as reintubation in 48 hours after extubation or spontaneous breathing trial failure. Results: The study included 31 subjects; failure-to-wean were experienced in three subjects. Median Mg2+ level was 0.5 (0.5 – 2.6) mg/dL in successfully weaned subjects and was 0.6 (0.6 – 2.7) mg/dL in failure-to-wean subjects; these results were below the normal range. Mean Pi level was 4.21±1.17 mg/dL in successfully weaned subjects and was 5.43±0.47 mg/dL in failure-to-wean subjects; these results were within the normal range and above the normal range, respectively. In addition, correlations were found between weaning status and heart rate and serum calcium level of subjects. Conclusion: Median Mg2+ level was below the normal range regardless the weaning status between subjects receiving mechanical ventilation. Mean Pi level was within the normal range in successfully weaned subjects and was above the normal range in failure-to-wean subjects.
Keywords: blood magnesium level, blood phosphate level, failure to wean, mechanical ventilation

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Filemon Suryawan Handjaja - Nama Orang
Menaldi Rasmin - Nama Orang
Prasenohadi - Nama Orang
Ernita Akmal - Nama Orang

No. Panggil
T18467fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi.,
Deskripsi Fisik
xii, 63 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T18467fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T18467fkT18467fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Kadar Ion Magnesium dan Fosfat pada Pasien dengan Ventilasi Mekanis Invasif di Intensive Care Unit (ICU) dan Respiratory Intensive Care Unit (RICU) Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Tahun 2018 = The Blood Magnesium and Phosphate Ion Levels among Mechanically Ventilated Patients Treated at Intensive and Respiratory Intensive Care Unit in Persahabatan Hospital Jakarta, Indonesia.

Related Collection